Pada tanggal 25 Januari ini tepat Hari Gizi Nasional dan kali ini walaupun C59 dalam bidang perindustrian konveksi, Namun tidak salahnya kami dari tim C59 membahas mengenai Hari Gizi Nasional, dikarenakan kita sangat peduli dengan gizi khususnya di Indonesia yang terkenal dengan alamnya yang sayangat kaya namun ironinya Indonesia masih banyak yang kekurangan gizi, baik semoga artikel dari tim C59 ini bermanfaat untuk kita semua ya.
Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia, sudah dirintis oleh almarhum Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, sejak awal kemerdekaan tahun 1950. Saat itu beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.
Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Di kemudian hari disepakati bahwa hari gizi nasional ditetapkan menjadi tanggal 25 Januari.
Sebagai negara kepulauan beriklim tropis, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Berbagai jenis bahan makanan bergizi tersedia, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan susu.
Sayangnya, sumber daya alam yang melimpah itu belum bisa memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Salah urus terhadap kekayaan alam dan belum adanya kesadaran atas pola hidup sehat membuat masyarakat Indonesia tidak mendapat makanan bergizi yang memadai. Dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia, masih ada 1 juta anak yang mengalami gizi buruk. Sedangkan anak yang mengalami gizi kurang tidak banyak berubah, yakni dari 19 persen di tahun 2007 hanya turun menjadi 18 persen di tahun 2010.
Konsumsi makanan bergizi setiap hari sangat penting bagi setiap orang, khususnya anak-anak. Kekurangan gizi menghambat pertumbuhan tubuh, melemahkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tingkat kecerdasan. Anak-anak yang menderita gizi buruk mempunyai IQ 11-13 poin lebih rendah dibandingkan dengan anak normal.
Negara harus memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak. Pemenuhan gizi anak-anak adalah investasi jangka panjang yang akan dipetik hasilnya di kemudian hari. Indonesia bisa menjadi negara kuat dan maju jika memperhatikan kebutuhan gizi anak-anaknya mulai saat ini.
Nah semoga dengan artikel dari tim C59 ini bisa membantu dan menyadarkan kita semua akan pentingnya asupan makanan dan gizi yang kita konsumsi