Di tanggal 4 februari diperingati sebagai hari Kanker Anak Dunia, dan kali ini C59 akan coba membahas mengenai kanker pada anak di Indonesia dan bagaimana cara mengatasinya, semoga bermanfaat ya.
Kanker membunuh lebih banyak orang daripada Aids, malaria, dan TB, bahkan bila ketiganya digabungkan menjadi satu , insidence penyakit kanker di negara berkembang sebanyak 70%, sebesar 43% kanker dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi tembakau dan alkohol, mengurangi paparan bahan pemicu kanker, mengikuti program vaksinasi, dan menjalani hidup bersih dan sehat. Jumlah pasien kanker akan meningkat drastis bila kita tidak berbuat apapun untuk mencegahnya.
Di negara berkembang kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbesar, termasuk di Indonesia. Rendahnya pengetahuan serta akses informasi masyarakat terhadap kanker membuat kanker menjadi sangat sulit dideteksi sejak dini, padahal jika penyakit ini diketahui sejak awal kesembuhan bukanlah hal yang mustahil.
Lalu, bagaimana jika penyakit mematikan ini menyerang anak-anak generasi penerus bangsa? Tentu saja itu menjadi hal yang sangat memilukan. Tidak hanya untuk keluarga sang anak, melainkan juga kita yang mendengar hal tersebut. Berikut ini gejala dan cara pencegahan kanker pada anak:
Gejala: Nyeri pada tulang, pembengkakan kelenjar, muntah, serta sakit kepala.
Secara garis besar, kanker pada anak dibagi atas dua bagian, yaitu kanker darah atau lebih dikenal dengan istilah leukemia dan tumor padat.
Gejala yang harus diwaspadai bila mencurigai seorang anak terkena leukemia adalah anak terlihat pucat, sering mengalami demam, dan perdarahan, baik itu di kulit, gusi, atau hidung. Tumor padat biasanya bisa diraba oleh orang tua, seperti saat memandikan anak. Waspadai bila melihat benjolan pada mata, alat kelamin, perut, dan bagian tubuh lainnya.
Jenis kanker pada anak antara lain, leukimia, tumor otak, kanker pada retina mata, kanker getah bening, kanker otot, kanker tulang, dll.
Cegah dengan: Kanker pada anak tidak dapat dicegah! Berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Jadi, mengajarkan berpola makan sehat memang perlu. Namun, menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, tujuannya bukan untuk mencegah kanker pada anak, melainkan mencegah kanker yang sekiranya bisa muncul saat anak dewasa kelak.
Semoga informasi dari artikel C59 ini bisa bermanfaat dan membantu anak-anak Indonesia terkena kanker, Selamat hari kanker anak Nasional, selamatkan generasi penerus bangsa.