Mas Wiwied menyebarkan ide creative lagi!!!! Kali ini melalui project Catholik 59 di daerah Kalianda dan merchandise wisata di Singgah Pai, Bandar Lampung. Project Catholik 59 bekerjasama dengan Rumah Retret Ngison Nando melalui pengembangan merchandise katolik berupa T-shirt. Misi ke Provinsi Lampung terdiri dari Kusmana (design creative), Ajat (design and market development), Yanto dan Ferdi tim Marketing. Perjalanan diawali dengan survey destinasi wisata untuk menambah wawasan mengenai product dan market development di sektor ini sehingga produk sesuai dengan segmen wisata. Perjalanan darat yang dilakukan awal November 2017 lalu menjadi pengalaman tersendiri bagi tim untuk mengenal lebih jauh mengenai Indonesia. Misi ke Lampung bukan hanya mengenai bisnis namun lebih dari itu bagaimana C59 menjadi perusahaan yang ikut mengembangkan wilayah melalui pemberdayaan ekonomi di sektor produk tektil (fashion).
Selama dalam perjalanan terutama ketika menyeberang menggunakan kapal Ferry, tim mendiskusikan konsep project kedepan. Bagaimana pengembangan design untuk komunitas di Rumah Retret Ngison Nando mulai dari harga, desain, konsep, dll. Demikian juga untuk toko oleh-oleh Singgah Pai, termasuk mengemas wisata di Pulau Pahawang. Tak terasa sampailah tim di Pelabuhan Bakauheni. Tujuan pertama ke Rumah Retret Ngison Nando, dengan Suster Bernarda dan suster suster lain menyambut kita dengan hangat. Tak sabar kita untuk berdiskusi, istirahat kita persingkat. Kita menyampaikan rancangan konsep dan desain merchandise, para suster pun merespon positif maksud dan mempercayakan kepada kami sepenuhnya mengenai konsep dan desain merchandisenya termasuk mereka memberikan referensi ide dan informasi untuk mematangkan konsep yang telah kami buat.
Tak menyia-nyiakan waktu, selanjutnya kita menuju Bandar Lampung menemui Bapak Hamzah yang memiliki bisnis toko oleh-oleh. Sejak tahun 2008 sampai sekarang sudah bekerjasama dengan C59, menjadi mitra yang berkelanjutan. Bisnisnya tidak hanya di merchandise saja tapi beliau melebarkan sayapnya di usaha kuliner dengan membangun rumah makan khas Lampung. Perjalanan tak lengkap jika tak mencicipi kuliner khas lampung, gayung bersambut Pak Hamzah menyiapkannya. Meminjam istilah almarhum Bondan Winarno…mak nyusssss!
Setelah selesai kulineran, kami berdiskusi mengenai pengembangan bisnis untuk merchandise di Toko Singgah Pai. Sekitar 30 menit setelah kita berdiskusi santai, kita diajak berkeliling Kota Bandar Lampung, lalu menikmati durian di pinggir jalan dan menuju wisata puncak mas di Lampung. Waktu menunjukkan sekitar pukul 18.00 kita pun diajak menuju ke rumah beliau. Di rumah beliau kita dikenalkan dengan istri dan anak anaknya, Pak hamzah mengajak teman teman lain untuk beribadah (sholat) di rumah beliau. Kebetulan beliau sangat taat dalam beribadah dan sudah naik haji. Setelah beribadah kita berbicara santai kembali, dalam pembicaraan tersebut yang menariknya adalah gaya berbicara beliau sangat meniru sekali dengan Mas Wiwied itu karena beliau sangat mengagumi Mas Wiwied dan beliau sudah menganggap beliau adalah gurunya. Maestro C59 menjadi inspirasinya.
Suatu kebanggan bagi kami bahwa C59 masih sangat dipercaya oleh konsumennya mulai dari kualitas, produk, pelayanan, dan itu semua didorong oleh ide kreatif dari Mas Wiwied sendiri dan menular ke kita. Creativity and Innovation is contagious!
Thanks, it is very informative
I enjoy the article
This is really useful, thanks.
Thanks to the terrific manual